eL-Hamidi

Multi-styled Text Generator at TextSpace.net

Minggu, 06 Februari 2011

Untuk mu Mamah...

Dimalam yang dingin
Dengan berselimut kesendirian
Kuterbangun menatap langit-langit kamarku
terlintas di benak sosok mu


Yang selalu menemaniku menjemput pagi
Yang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahari
Yang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintang
Dan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang

Semua itu kini tak dapat lagi kurasakan
Karena saat ini ku jauh darimu
Mekipun sebenarnya ku tak bisa
Namun ku yakin semua itu akan berakhir

Ibu...
Aku rindu dengan senyummu
Aku rindu dengan kasih sayangmu
Aku rindu dengan belai lembutmu
Aku rindu akan pelukmu
Ku ingin kau tahu itu
Ibu...
Kau selalu ada
Di setiap hembusan nafasku
Di setiap langkah kakiku
Di setiap apa yang ku gapai
Karena kau begitu berarti dalam hidupku



Wahai Mamahku tercinta.
ku berusaha untuk merangkai kata.
ku buat surat rindu untukmu
Wahai Mamahku...

Oh Mamahku...
kau adalah ladang segala kesabaran
kau adalah pohon-pohon ketabahan
pohon yang memiliki daun-daun Harapan
yang tidak akan kau biarkan daun-daun itu jatuh berguguran

Oh Bundaku...
pasir berpindah pantai masih di situ
waktu berubah kasihku masih padamu.
sampai kapanpun
dimanapun
apapun,
kasih cintaku akan tetap padamu
Bunda ku...

wahai ibu...
kau pasti bisa merasakan
Air mata yang saling berjatuhan
hati yang selalu gelisah memikirkanmu
karena kecintaan
dan kerinduanku pada mu.

akan kemanakah angin melayang
pada siapa lagu kunyanyikan
akan kemanakah awan berjalan
wajah mu senantiasa akan terbayang

Rindu itu bagaikan tali yang tak pernah putus

disitulah terikat ingatan dan kenangan

Rindu itu bagaikan tiang yang tak pernah tumbang
disanalah tergantung lampu-lampu harapan
Rindu itu bagaikan lorong yang tak pernah tertutup
didalamnya tersimpan bayangan dan kehangatan
Rindu itu bagaikan musim yang tak pernah tentram
kapanpun ia akan siap menghujam

dikala resah ini semakin mendesah
ketika ku rasakan lelah
dan semangatku patah
kau selalu ada untukku
kau selalu setia menemaniku
kau yang selalu memberi isyarat kepadaku
agar aku tetap bisa bertahan

wahai Ibu...
hanya kau yang bisa membasuh kesedihanku,kelemahanku dan ketidakberdayaanku
ingin sekali kusandarkan diriku di bahu mu
sehingga ku bisa merasakan kelembutan mu
menembus dinding-dinding kalbuku
melepaskan semua kerinduan ku
dan membiarkan terhanyut bersama kedalaman hatimu

Mamah...
Kusampaikan salam rindu untuk mu
dari anak mu yang bodoh

Fahmie Akmaluddin. :)

0 komentar:

Posting Komentar